Rabu, 24 September 2008

HATI DAN STROKE

"Jagalah hati, jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini. "
-- KH. Abdullah Gymnastiar

BERITA ini sungguh mengejutkan. Seorang teman mengabarkan ayahnya
terserang stroke. Mengejutkan, karena dia seorang dokter, yang
tentunya paham dengan kesehatan. Pengalaman dan pengetahuan, dia
ngelotok betul soal `do and don't' dalam segala hal yang terkait
soal kesehatan. Lain dari itu, dia memiliki gaya hidup yang
sederhana. Namun, apa mau dikata, Pak Dokter ini terserang stroke.

Stroke adalah tersumbatnya aliran darah secara akut alias mendadak,
biasanya disebabkan gumpalan darah atau menyempitnya pembuluh darah kapiler yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri. Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit jantung dan kanker, namun
merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Awalnya memang penderitanya
kebanyakan kaum tua.

Namun belakangan ini, kita sering mendengar penderitanya pun datang dari kalangan muda. Intinya sih, mau tua atau masih muda, kalau sudah terjadi penyumbatan gumpalan darah yang menyebabkan pembuluh sobek atau terjadinya infeksi vaskuler, atau terjadi penyempitan pembuluh darah yang menghubungkamn otak kanan dan otak kiri , sehingga aliran darah dari dan ke otak kanan maupun otak kiri menjadi tidak lancar , maka terjadilah badan mati sebelah atau disebut dengan stroke.

Penyebab stroke antara lain karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang sehat , merokok, minuman beralkohol dan kurang berolah raga, hingga tekanan darahtinggi, dan kegemukan. Satu pemicu utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, umumnya penderita tidak mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh. Lama-lama, makanan yang uenak tenan itu malah menjadi biang penyakit. Sret, satu urat tersumbat, stroke pun datang.

Sekarang balik lagi pada kisah Pak Dokter. Semua gaya hidup sudah dijalani. Dia tidak memiliki korek api yang dipakainya untukmerokok. Penyakit pun, no way. Dalam soal makanan pun, ia selalu memilih makanan yang baik dan sehat. Olah raga pun ia lakukan dalam seminggu, walau tidak terlalu rutin.

Lantas apa yang menyebabkan ia terkena stroke? Secara medis tak ditemukan tanda-tanda penyulut penyakit itu. Akhirnya muncul cerita ini. Sang teman menjelaskan sebab musababnya.

Menurutnya, ayahnya sering kali menyimpan berbagai masalah yang ada di dalam hati ( dibaca otak) . Ayahnya sering kali merasa jengkel dan dongkol dalam beberapa masalah, termasuk masalah sepele. Atau ia sering kali merasa sakit hati (dibaca dari otak turun ke ulu hati ). Hal itu ia simpan sendiri di dalam pikirannya dan mengendap dalam ulu hati . Tanpa disadari, perlahan-lahan kebiasaan ini berbuah petaka. Rupanya, inilah yang menyebabkan ayahnya mengalami penyempitan pembuluh darah di otak.

Tidak ikhlas? Mungkin itu kata yang paling tepat. Sebuah keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, memang seringkali menyebalkan dan sangat mengganggu. Kekalahan atau kegagalan, dan juga kehilangan, merupakan hal yang amat sulit untuk diterima.
Akibatnya, kita pun berada dalam keadaan yang tidak stabil antara menerima dan menolak.

Nah, bila menerima, artinya kita ikhlas. Sebaliknya, bila tidak, dia akan bersemayam di dalam hati. Tanpa terasa, dada pun terasa sesak. Itulah yang kita rasakan saat pacar memutuskan hubungan tanpa sebab, dus, malah tahu-tahu menikah dengan orang lain, atau mendapati
pasangan berselingkuh, meski semua yang terbaik sudah kita berikan.

Memang, untuk mengikhlaskan semua kekalahan, kegagalan atau kehilangan, bukanlah pekerjaan mudah. Bila dunia ini sepenuhnya dapat ikhlas dalam segala persoalan, pasti tidak pernah akan ada perang yang memakan ribuan atau jutaan korban jiwa. Bila semua orang
ikhlas, tentu tidak pernah ada yang namanya ilmu santet.

Riset pun menjelaskan bahwa satu kunci menuju hidup bahagia ialah menjaga hati agar selalu terbebas dari rasa kebencian. Dan, bersihkan pikiran dari segala kekawatiran. Jadi, belajarlah untuk menerima segala sesuatunya dengan hati yang lapang.

Masih sulit? Pergilah ke hutan, berteriaklah di sana. Keluarkan segala kecewa di otak. Takkan ada yang terganggu. Kalau kejauhan, masuklah ke kamar mandi. Lalu tutup pintu. Tapi awas, jangan sampai tetangga tahu-tahu terbangun kaget dikira ada maling beneran atau
kucing garong. Atau pergilah berenang, di dalam air, luapkan tangis.
Di kubangan air, takkan pernah ada yang menduga bahwa Anda tengah menangis.

Profesor Jeffrey Lohr, dari William Fulbright College of Arts and
Sciences, menjelaskan bahwa berteriak memberikan sensasi pengendoran
otot yang tegang karena kondisi stres. Sedangkan Dr. William Frey,
dari University of Minnesota, menemukan bahwa menangis terbukti
dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Karena air mata yang
keluar berfungsi melepaskan ketegangan saraf pada tubuh. Asal tentu
saja bukan air mata buaya. Itu kalau Anda kesulitan mengeluarkan
segala kekecewaan di dalam hati.

Kembali lagi soal ikhlas. Lalu bagaimanakah agar kita bisa
sepenuhnya ikhlas? Tanyalah dalam hati. Ikhlas sejatinya kondisi
perasaan di dalam hati. Karena itu belajar ikhlas juga berarti
belajar melihat dengan hati, mendengar dengan hati, dan tentunya,
mengikuti kata hati.

Menurut Erbe Sentanu, penulis buku 'Quantum Ikhlas', dalam kondisi
ikhlas, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang
menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Dalam zona
ikhlas, bertebaranlah berbagai energi positif: rasa syukur, sabar,
juga termasuk fokus. Kita pun tiba-tiba merasa penuh tenaga. Energi
ikhlas ini lalu menyebar ke setiap bagian tubuh.

Erbe Sentanu sendiri mempunyai kisah mengenai keikhlasan. Setelah
enam tahun menikah, Erbe divonis dokter mengalami aspermatozoa.
Suatu kondisi seseorang tidak akan dapat memiliki keturunan. Awalnya
Erbe terkejut, tetapi ia ikhlas. Dalam penyerahan diri kepada Tuhan,
Erbe membayangkan suatu hari nanti ia akan dikaruniai buah hati.
Hingga suatu hari ia melakukan uji kualitas sperma. ''Tidak mungkin.
Dari nol persen spermatozoa menjadi tiga puluh persen dalam tiga
minggu? Tidak mungkin!'' seru sang dokter terkaget-kaget ketika
membaca hasil laboratorium. Kini Erbe memiliki putra bernama
Shankara Premaswara.

Pada akhirnya, ikhlas merupakan kata kunci untuk hidup sehat. Untuk
menuju kestabilan hati, manusia memang perlu katup pelepas untuk membuang semua ego dan emosi negatif lainnya.
Berteriak dan menangis juga merupakan salah satu jalan keluarnya. Setelah
letih, hati dan kepala biasanya akan berkompromi.
Semua peristwa hanyalah pelajaran yang harus diambil hikmahnya
maka terenyumlah agar pembaca menjadi lebih ikhlas lagi.
Mudah-mudahan, keikhlasan untuk melepas kekalahan dan kehilangan, yang akan kita
peroleh. Agar hati yang bersih ini tetap bersih tidak dikalahkan oleh nafsu dan emosi semata.
Agar hati tetap dominan.

Semoga.


Beberapa Kalimat telah saya edit
Sumber Asli : Menuju Titik Nol oleh Sonny Wibisono,

Selasa, 23 September 2008

Siapa Bilang MLM itu Kharam

Tidak semua produk dari barat itu semuanya jelek dan mendatangkan mudarot, memang MLM produk dari Barat, nah bila ditilik dari konsep yang ada di MLM (murni) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perdagangan atau perniagaaan pada umumnya. may be kupasan ini tidak sedetil kalo Bos Tri yang menjelaskan, tapi bolehlah bila sekedar nambah-nambah ya Bos .... semoga bermanfaat.

Biasanya kalo bicara MLM calon prospek langsung mengernyitkan kening seolah langsung menyimpulkan bahwa bisnis ini mengekploitasi orang lain, dan memanfaatkan orang lain adalah HARAM HUKUMnya, memang betul bila kita menzholimi orang lain dengan maksud-maksud tidak benar maka tidak hanya Islam, agama lainnya tentu melarangnya.
Sekarang bagaimana dalam perspektif ISLAM:?

Islam, sebagai agama rahmatan lil alamin, tidak melulu mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta-Nya (hablum minallah). Melainkan hubungan antara manusia dengan sesamanya (hablum minannas). Kedua hal tersebut tak dapat dipisahkan. Lebih-lebih dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi, suatu tugas yang tak dapat diemban oleh malaikat, hamba Allah yang paling taat menjalankan perintah-Nva.

Dalam melaksanakan kekhalifaannya itu, Ilahi menyiapkan beberapa perangkat kepada manusia, sesuatu yang tak diberikan sempurna kepada makhluk lainnya, seperti akal, nafsu, naluri, budi, ilmu dan agama. Karena itu, manusia merupakan makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaan-Nya. Dan perangkat-perangkat tadi digunakan, setelah manusia menjalankan shalat (hablum minallah), seperti diamanatkan dalam Al Qur'an surat Al Jumtr'ah, ayat 62: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung."

Carilah karunia Allah pada ayat tersebut --- banyak menyebut kewajiban manusia untuk berkerja dan berusaha --- bukan semata-mata uang.
Kata K.H. Abdullah Gymnastiar, dalam tulisannya di Republika, rubrik Taushiyah, alat ukur keuntungan dalam berbisnis itu ada lima.

Pertama, keuntungan amal shaleh.
Kedua, keuntungan membangun nama baik.
Ketiga, keuntungan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan.
Keempat, keuntungan membangun relasi atau silaturahmi.
Kelima, keuntungan yang tidak sekadar mendapatkan manfaat bagi diri sendiri, melainkan bagi banyak orang dan memuaskan orang lain.

SILAHTURAHMI
Ternyata, dari lima alat ukur itu, semua terakomodir calam bisnis MLM. Misalnya, keuntungan membangun relasi dan silaturahmi, merupakan hal pokok dalam bisnis MLM. Sebab bisnis MLM dibangun atas dasar dua prinsip: menjual dan mensponsori orang lain kedalam bisnis ini. Kedua hal tersebut, hanya dapat dilakukan dengan melakukan silaturahmi (dalam MLM disebut home sharing, home meeting). Dalam silatturahmi itu, pelaku bisnis mempresentasikan tentang keunggulan produk maupun peluang bisnisnya untuk menjadi jutawan.

Silaturahmi, dalam bisnis MLM dianjurkan dari orang-orang terdekat dahulu, seperti anggota keluarga dan sahabat. Kepada merekalah, kunjungan dilakukan untuk memperkenalkan bisnis ini. Lalu, dilanjutkan dalam aspek yang lebih luas, tetangga, relasi, maupun kenalan-kenalan baru.

Lagi-lagi dalam perspektif islam, silaturahmi dan menjual, juga dianjurkan. Silaturahmi, dalam hadist nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari, "Siapa yang ingin murah rezekinya dan panjang umurnya maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi. " Begitupun saat ditanya oleh sahabatnya tentang usaha yang terbaik, Rosulullah menjawab: "Kerja tangan seseorang dan semua jual-beli yang mabrur."

Kebetulan, sebelum diangkat menjadi rasul, profesi nabi adalah berdagang yang dilakukannya sejak usia 12 tahun. Dalam berdagang, nabi dikenal jujur, sehingga dijuluki Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Kejujuran nabi dalam berdagang - sampai ke negeri Sjam - membuat investornya konglomerat Siti Khadijah, jatuh cinta. Keduanya menikah dalam usia yang terpaut jauh: Siti Khadijah berusia 40 tahun, sedang nabi 25 tahun.

Setelah berhasil mensponsori, maka peran upline selaku "orang tua" kepada downline dilakukan. Layaknya orang tua, upline memberikan pengarahan, bimbingan dan mengajarkan tentang seluk beluk bisnis ini. Ataupun mengikuti training dan pelatihan yang dilakukan perusahaan maupun para leader, yang dalam Islam, dikenal sebagai Taushiyah (saling berbuat kabajikan).

Dalam kegiatan ini, seperti dikatakan oleh Aa Gin - demikian sebutan akrab K.H. Abdullah Gymnastiar - diperoleh keuntungan menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan. Katanya, jika punya banyak uang, tapi tidak berilmu, sebentar saja uang itu bisa hangus. Tidak sedikit orang punya uang, tetapi tidak memiliki banyak pengalaman, sehingga mereka mudah tertipu. "Sebaliknya, misalkan uang kita habis dirampok, kalau kita memiliki ilmu, wawasan dan pengetahuan, kita bisa mencarinya lagi dengan mudah," tulisnya di harian tersebut.

TOLONG MENOLONG

Lantas, kenapa mesti ada training? Ini tidak lain, mengingat MLM yang benar dan murni, adalah bisnis edukasi, bisnis yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Di training itu, pelaku bisnis MLM digenjot pengetahuannya tentang menjual, tentang presentasi atau public speaking, tentang pengetahuan produk dan sebagainya. Semua itu dalam rangka mengantar setiap pelakunya meraup keberhasilan di bisnis ini. Dan seorang upline, punya kepentingan mengantar downlinenya berhasil. Sebab, keberhasilan downlinenya, memberikan pundi-pundi kekayaan bagi dirinya. Karena itu, di MLM ada pameo seperti ini: Jika ingin berhasil, sukseskan dulu orang lain (downline).

Saling mensukseskan ini, senafas dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah:

"... Tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah maha berat siksa-Nya".

Begitupun Rasullah dalam hadisnya mengatakan, "Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya" (HrAhmad, buku 1100 Hadis Terpilih, Dr. Muhammad Faiz Almath, Gema Insani Press). Ataupun seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Addunia dan Asysyihaab, dalam buku yang sama, "Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol."

Tolong menolong dalam versi MLM, tidak dibatasi oleh atribut sosial. Tapi bersifat umum, tanpa memandang latar belakang dari setiap pelakunya. Kondisi ini senafas dengan bisnis MLM yang banyak memberikan kemudahan, seperti tidak mengenal tingkat pendidikan, modal yang dikucurkan relatif kecil, tidak dibatasi ruang dan waktu yang fleksibel, risikonya juga kecil dan sebagainya. Walhasil, dalam krisis multi dimensi yang melilit negeri ini, MLM merupakan solusi dalam mengikis pengangguran.

"Saya berhadap begitu. Mudah-mudahan MLM dapat memberdayakan ekonomi umat," jelas K.H. Didin Hafidhuddin ketika ditemui $UKSE$ dalam Seminar Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi Umat, Peluang Usaha dan Sinergi Potensi Ummat," yang digelar oleh Warmal, di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). la setuju saja, MLM senafas dengan Islam - mengingat adanya unsur Taushiyah tadi - sepanjang prinsip-prinsip Islam diterapkan. Misalnya, produk yang halal, barangnya jelas, tidak mengandung unsur penipuan.

Menurutnya, dalam era globalisasi saat ini, di mana persaingan begitu kompetitif, unsur jaringan tidak dapat terelakkan.

Jaringan harus tetap ada dalam institusi syariah yang kini bermunculan, termasuk MLM Syariah. "Jadi, kalau tanpa adanya jaringan, saya rasa akan mengalami banyak kesulitan. Hanya saja, jangan sampai sinergi yang ada itu lepas. Harus diupayakan memperkuat satu sama lain," paparnya. la setuju, jika pertemuan-pertemuan (traning, taushiyah) dilembagakan, entah sebulan ataupun tiga bulan sekali. "Dalam acara itu, kan ada tukar menukar pengetahuan produk dan sebagainya," tutur kiai mantan Calon Presiden dari Partai Keadilan ini.

Dalam MLM yang benar dan murni, produk adalah sesuatu hal mutlak, yang tidak bisa ditawar-tawar. Lagipula tetap mengedepankan kualitas, tidak "tempelen" seperti halnya pada Money Game maupun Piramid. Sebab, bonus yang diberikan pada MLM, berdasar omset penjualan baik sifatnya pribadi maupun grup downline. Tidak seperti Money Game maupun Piramid, bonus diberikan berdasarkan hasil rekrutmen, sehingga posisi upline selalu diuntungkan. Sedang downline dan di bawahnya, bakal kedodoran karena koceknya dikeduk oleh upline. Money Game dan Piramid ini akhirnya dituding tidak legal, alias diharamkan.

Presiden INFANCA (The Islamic Food And Nutrition of America) Muhammmad Munir Chaundry, Ph.D. memberikan beberapa ciri praktek Money Game maupun Piramid.

- Pertama, meneliti tentang Marketing Plan-nya. Jika seseorang yang lebih dulu masuk selalu diuntungkan ketimbang belakangan, maka hukumnya haram.
- Kedua, teliti perusahaan MLM itu sebaik-baiknya, terutama menyangkut izin dan integritasnya.
- Ketiga, produk yang dipasarkan mengandung zat-zat haram atau tidak? Apakah produknya punya jaminan dan bisa dikembali atau tidak?
- Keempat, apakah perusahaan itu memungut uang pendaftaran anggota yang cukup besar atau tidak?
- Kelima, apakah perusahaan itu menjanjikan kaya tanpa bekerja atau tidak? Jika dalam waktu singkat, misalnya bulanan, menghasilkan puluhan atau ratusan juta, seyogianya ditinggalkan secepatnya
.


Sementara itu, di MLM yang benar dan murni, prestasi seseorang ditentukan kepada kerja keras dan antusiasnya dalam merubah hidup menjadi lebih dan lebih baik dari sebelumnya. Tidak ditentukan kepada tingkat pendidikan, besarnya modal, maupun lebih dulu berkecimpung di MLM. Akibatnya, posisi upline tidak selamanya 'diuntungkan', maupun peringkatnya lebih tinggi. Sebab, banyak yang terjadi, seorang downline yang bekerja keras lebih dulu menyandang predikat jutawan, ditandai peringkatnya lebih tinggi.

Prestasi ditentukan kerja keras dan tawakal ini, sesuai dengan Firman Allah dalam surat Ar Rad ayat 11, mereka sendiri..."" .... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaanya yang ada pada diri

Dengan kerja keras, semangat pantang mundur dan antusias ingin merubah hidup, maka lewat MLM mengalir cerita haru biru seseorang dalam merubah hidupnya. Ada mantan Pemulung memiliki penghasilan puluhan juta sebulan, mobil, rumah mewah dll., Tukang Sol Sepatu memiliki Mercedes New Eyes, Tukang Panggul memiliki BMW 318i, mantan Tukang Es Balok penghasilannya Rp 71 juta sebulan, dosen, guru maupun pendidik lainya yang menjadi miliarder dan sebagainya.

Dari alasan diatas apakah masih ada keraguan dan menganggap bahwa MLM itu HARAM ?

Sumber milist: bebasfinacsial@yahoogroups

Minggu, 21 September 2008

INVESTASI MASA DEPAN

IInvestasi Masa Depan

Agar Hidup lebih bermakna dan menjadi lebih baik

Setiap orang termasuk anda, saya yakin pasti punya impian, punya harapan agar masa depan anda menjadi lebih baik dari hari ini,
dan saya yakin anda sudah berusaha untuk mencapainya, tetapi hasilnya belum sesuai yang anda harapkan.
Saya ingin sekali mengajak anda untuk menggapai impian anda agar masa depan anda menjadi lebih baik, dengan syarat anda menjadi bagian dari kami, berusaha dan bekerja pada awalnya disertai dengan do’a dan rasa syukur kepada Tuhan YME.
Produk produkyang kami tawarkan adalah produk yang ramah lingkungan, produk yang bisa bikin efisiensi produk lain , jauh lebih baik dengan produk lain yang sejenis yang ada dipasaran dengan harga yang terjangkau.
Ya kami menawarkan kerjasama dalam bentuk MLM.

Aup... stop… jangan menganggap semua MLM itu jelek.
hanya cari-cari down line, dst. Dst nya.
Bersyukurlah anda telah bertemu SAYA dengan MLM yang saya tawarkan ini,
karena MLM ini adalah MLM yang terbaik yang pernah saya temui,
memberi banyak keuntungan kepada para anggotanya,
bahkan sampai belasan keuntungan yang diberikan kepada anggotanya.

Bagaimana dengan produknya ?
Produknya ramah lingkungan, sangat komplit dan harga terjangkau (relative murah), mulai dari auto care, health care, house care , personal care, hair care dll dengan standarisasi qualitas dari Amirika dan Jerman

Silahkan kunjungi URL berikut :
1. http://bebasfinansial.com/?id=wening100

Next
Untuk mendapatkan pasif income silahkan gabung URL dibawah ini :

2. http://BefinExpress.com/?id=bening100


Setelah anda bergabung, anda akan melihat produk, demo produk dan marketing plan-nya
Anda baru yakin bahwa yang saya katakan adalah benar atau anda bisa melihat sebagian demo product yang ada di blog ini.

Sekali lagi saya bersyukur telah dapat memberikan informasi ini kepada anda.

Salam sukses.

Selo

Jumat, 19 September 2008

Tuhan Sembilan Senti

Tuhan Sembilan Senti

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang takmerokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin
paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap
tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.

Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang
kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.

Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena
penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada
tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Oleh Taufiq Ismail
-----------------------

Catatan kecilku:
Akibat dari merokok hatinya menjadi mati( tertutup gelapnya kotoran-2 dari rokok)
walaupun seribu satu kali megatakan pakailah Hati Nurani, sebenarnya di tidak bisa masuk
ke Hati Nurani karena hatinya tertutup oleh kotoran 2 rokok tersebut, sebenarnya yang digunakan hanyalah emosinya semata.
kacihan deeeeh.....