Tips '80' Agar Bebas Stroke dan Serangan Jantung
Jakarta, Penderita penyakit kardiovaskuler (penyakit pembuluh darah jantung dan otak) terus meningkat. Mulailah menerapkan tips '80' yaitu suatu tips yang mudah diingat untuk menghindarkan diri dari penyakit pembuluh darah dan jantung sejak dini.
Contoh penyakit
gangguan pembuluh darah serangan jantung mendadak dan penyakit jantung koroner. Sedangkan contoh penyakit gangguan pembuluh darah otak adalah stroke.
Faktor risiko kedua penyakit ini adalah usia tua, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, merokok dan kadar kolesterol darah yang tinggi.
Untuk menghindari risiko tersebut terapkan tips '80' sejak dini yaitu:
1.Tekanan darah diastolik di angka 80 mmHg
Tekanan darah normal adalah jika memiliki sistolik (batas atas saat jantung kontraksi) 120 mmHg dan diastolik (batas bawah saat jantung relaksasi) 80 mmHg atau sering disebut 120/80 mmHg.
Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan darahnya di atas 140/90 mmHg. Angka 90 merupakan tekanan darah diastolik. Tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg secara konsisten dihubungkan dengan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dan stroke.
Untuk itu ingatlah selalu angka 80 untuk diastolik yang mengingatkan kondisi jantung normal. Pengurangan konsumsi garam, tidak rokok dan konsumsi banyak buah dan sayur terbukti memperbaiki tekanan darah yang tinggi.
2. Kadar gula darah di sekitar angka 80 mg/dL
Kadar gula darah normal sebelum makan ada di kiasaran 80-120 mg/dl dan setelah seharian terisi makanan 100-140 mg/dl.
Kadar gula di atas 140 mm/dL pada saat tidak berpuasa harus dicurigai sebagai suatu diabetes mellitus. Diabetes secara signifikan dihubungkan dengan kematian dini akibat penyakit pembuluh darah. Komplikasi diabetes pada mata, ginjal, dan saraf secara signifikan memberikan beban sakit yang sangat berat. Diabetes meningkatkan risiko stroke sampai dengan 3 kali lipat.
Untuk itu pertahankan kadar gula darah pada angka 80 mg/dL untuk mencegah pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.
3. Kadar kolesterol jahat atau LDL di angka 80 mg/dL
Profil lemak seseorang ditentukan oleh kadar kolesterol darah, kolesterol LDL (kolesterol jahat), kolesterol HDL (kolesterol baik), trigliserida dan Lp(a). Kolesterol dibentuk di dalam tubuh, yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins) dan kolesterol HDL (High Density Lipoproteins).
Jumlah total kolesterol dikatakan normal jika di bawah 200 mg/dl dan tinggi jika di atas 239 mg/dl. Jumlah kolesterol LDL (jahat) harus di bawah 150 mg/dl. Jumlah kolesterol HDL (baik) harus di atas 35 mg/dl. Jumlah kadar trigliserida harus di bawah 200 mg/dl. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah rasio kolesterol LDL dan kolesterol HDL yang kurang dari 3,5.
Yang menjadi fokus adalah bagaimana menjaga kolesterol jahat tidak melonjak. Karena kolesterol LDL membawa kolesterol dari hati ke dalam sel. Jumlah kolesterol LDL yang tinggi akan menyebabkan penimbunan kolesterol di dalam sel.
Jika itu yang terjadi akan memacu munculnya proses atherosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri). Proses atherosklerosis akan menimbulkan komplikasi pada organ target (jantung, otak, dan ginjal). Proses tersebut pada otak akan meningkatkan risiko terkena stroke.
Pada umumnya target kadar kolesterol LDL seseorang adalah di bawah 130 mg/dl. Pada kasus stroke atau penyakit jantung koroner, maka target kolesterol LDL adalah di bawah 100 mg/ dl.
Penelitian membuktikan bahwa penurunan kadar LDL di bawah 100 mg/dl secara signifikan mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung. Dengan mencapai target kolesterol LDL 80 mg/dl maka tubuh akan sehat.
Kadar kolesterol LDL dapat diturunkan dengan perubahan pola hidup dan terapi farmaka. Perubahan pola hidup yang dianjurkan adalah mengurangi konsumsi lemak jenuh, olahraga secara teratur, menurunkan berat badan berlebih, dan berhenti merokok.
4. Kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) mendekati angka 80 mg/dl
Seperti disebutkan di nomor 3, angka kolesterol baik atau HDL (High Density Lipoproteins/HDL) harus di atas 35 mg/dl. Semakin tinggi kolesterol baik akan semakin baik bagi tubuh. Dengan angka HDL mendekati 80 mg/dl adalah pencapaian yang bagus karena memang tidak mudah mendapatkan kolesterol baik.
Kolesterol HDL akan membawa kolesterol dari sel ke hati. Kadar HDL yang rendah secara konsisten dihubungakn dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Kadar HDL yang rendah memacu munculnya proses atherogenik (pembentukan plak di dinding pembuluh darah arteri).
Penelitian membuktikan bahwa kadar HDL kurang dari 40 mg/dl secara signifikan meningkatkan risiko stroke sampai dengan 2 kali lipat. Kadar kolesterol HDL dapat ditingkatkan dengan melakukan olahraga secara teratur.
5. Pertahankan lingkar perut kurang dari 80 cm untuk perempuan dan kurang 90 cm untuk pria
Lingkar perut yang berlebih (pada ras Asia : > 90 cm pada laki-laki dan > 80 cm pada perempuan) secara signifikan meningkatkan risiko stroke sampai dengan 2 kali lipat.
Obesitas dihubungkan dengan penurunan sensitivitas insulin yang berujung pada Diabetes Melitus, peningkatan kadar lemak darah (trigliserid dan kolesterol), dan peningkatan tekanan darah.
Olahraga secara teratur, diet seimbang, konsumsi buah dan sayur terbukti efektif menurunkan lingkar perut.
6. Jauhkan rokok dari Anda minimal 80 meter
Ukuran 80 meter janganlah diartikan secara harafiah, namun dipahami untuk selalu menghindari rokok. Rokok merupakan faktor risiko stroke dan penyakit jantung yang paling konsisten.
Rokok memacu pengerasan dinding pembuluh darah. Pembentukan plak pada dinding pembuluh darah dikatalisasi oleh rokok. Rokok memiliki banyak zat aktif yang berbahaya. Perokok pasif juga tidak kalah bahayanya.
Penelitian membuktikan pula bahwa perokok pasif memiliki risiko 2 kali lipat untuk terkena stroke. Berhentilah merokok dan pertahankan pola hidup sehat.
Baru-baru ini organisasi stroke sedunia (World Stroke Organization) mengumumkan fakta tentang stroke sebagai berikut:
1. Setiap 1 diantara 5 orang perempuan dan 1 diantara 6 orang laki-laki akan terkena stroke sepanjang hidupnya. Setiap 2 detik, seseorang di dunia terkena stroke.
2. Setiap 6 detik, seseorang meninggal akibat stroke
3. Setiap 6 detik, kualitas hidup seseorang akan sangat berubah karena kecacatan fisik yang menetap.
Angka-angka tersebut sangat mencengangkan dan membutuhkan tindakan nyata untuk mengatasinya. Satu diantara 6 orang akan terkena stroke dalam hidupnya, mungkin dapat mengenai Anda atau orang-orang yang Anda sayangi.
Namun stroke dapat dicegah dan dapat diobati. Tindakan pencegahan dilakukan dengan dengan mengatasi berbagai faktor risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Semoga tips 80 ini dapat membantu Anda.
Rizaldy Pinzon, dr, MKes, SpS
Stroke Center RS Bethesda Yogyakarta
www.strokebethesda.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar