Senin, 25 Agustus 2008

SEMAR


Dalam dunia pewayangan atau dunia gambaran atau dunia kasat mata karena hanya pelajaran Falsafah semata. Semar adalah rakyat jelata yang kerjaannya hanya sebagai pembantu, khususnya pembantu para Ksatria
Di dunia pewayangan hanya ada dunia sisi Ksatria ( kebaikan ) dan sisi Angkara murka, kegelapan ( kejahatan, koruptor, penjajah dsb). Sisi kebaikan diwakili oleh Republik Pandawa dan para sekutunya . sedangkan sisi kegelapan diwakili oleh para Raseksa( Rasaksa) dan Repubik Astinya beserta sekutunya. Anehnya jumlah punggawa Atina 100 orang sedangkan Pandawa hanya 5 orang, wow nggak sebanding ya antara kebaikan dan keburukan 1 banding 20, biarlah itu kan dunia wayang.

Saya kan mau bicara tokoh Semar versi saya.
Semar mempunyai ciri fisik yang tidak sempurna rambut berkuncung putih, muka jelek, tangan ceko ( tidak sempurna ), kaki tidak pakai alas kaki. Tetapi jika diperhatikan secara seksama semar punya beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh pewayangan yang lain.
1. Kuncung Putih adalah symbol dari Energi Ilahi dari Tuhan YME yang mengalir dari atas dan masuk ke dalam cakra mahkota Semar turun masuk ke dalam hati nurani, hingga membuat hati nurani semar terbuka lebar sehingga semar sudah tidak dipengaruhi lagi oleh emosinya.
2. Suara kata Semar adalah suara dari hati nurani, suara dari percikan dzat Tuhan suara lembut yang sangat berwibawa suara yang menggetarkan hati setiap makhluk yang mendengarnya karena suara Semar adalah suara petuah kebenaran sejati. Bahkan seorang raja keturanan dewa yaitu betara Krisna-pun akan mengikuti suara petuah Semar.
3. Semar tidak memakai alas kaki sandal ataupun sepatu, karena Semar sudah tidak memerlukan atau meminta apapun dalam mengarungi kehidupan di dunia, Semar tidak memerlukan perjalanan jauh untuk menemukan Tuhannya dan tidak memerlukan ritual apapun dalam berhubungan kepada sang peciptaNya karena suara Tuhannya ada didalam Hati Nuraninya. Semar sudah terus- menerus terhubung kepada Tuhan YME . Semar hanya memberikan kebaikan kepada umat.

Dalam dunia pewangan ada dunia para dewa dunia yang tahu sebelum Winarah, tahu sebelum terjadi, dunia yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan dunia pewayangan yang lain, dunia maya pada . Para penghuninya yaitu para dewa punya tugas untuk mengatur keseimbangan dunia pewangan, namun sering kali tugasnya diselewengkan demi kepentingan nafsunya/ egonya masing-2. Dunia dewa bagaikan dunia jiwa yang belum dirahmati oleh Sang peciptaNya, Pengetahuannya luar biasa saying masih mengikuti nafsunya. Pemimpin dewa yaitu batara Guru walaupun menduduki level paling atas dan tanggung jawab ada dipundaknya dalam menjalankan tugasnya masih sering juga melakukan kesalahan yang mendasar, melanggar undang-undang dasar-lah , tetapi merasa tidak melanggar peraturan demi kepentingannya sendiri, karena menganggap hokum ada pada dirinya. Disilah tugas Semar semakin menjadi jelas, disamping membimbing para kesatria. Semar sebenarnya adalah juga pemimpin dewa yang jiwanya telah dirahmati oleh Tuhan yang maha Esa yang menyamar menjadi rakyat jelata yang bertugas untuk meyelamatkan dunia pewayangan yang dikendalikan oleh para dewa. Betara Guru yang mabuk kepayang atas permintaan wayang idaman lain-nya mau menuruti permintaan WIL nya untuk merubah dunia hingga tidak sejalan dengan yang telah ditentukan , Sayang Sekali keinginan batara guru untuk merubah kontek yang sebenarnya diketahui oleh Semar, hingga batara Guru disemprit oleh Semar agar kembali ke jalan yang telah ditentukan sebelumnya. Dan Dunia berjalan normal kembali. Dunia yang penuh berkat dan penuh Rahmat.

Tidak ada komentar: